Namun, dokter ahli penyakit dalam dari FKUI-RSCM, Dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, justru mengimbau untuk menghindari konsumsi minuman dingin pada masa kemarau.
Ari mengatakan, minuman dingin yang dikonsumsi pada musim kemarau, mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan berupa radang, meskipun air dingin dapat menyegarkan di kala musim panas mendera.
Panasnya suhu udara pada saat kemarau, membuat tubuh yang bersuhu panas, terutama tenggorokan, menjadi kaget saat mendapat asupan air dingin.
Hal inilah yang membuat lambung dan saluran pencernaan lain seperti tenggorokan, rentan terserang radang atau infeksi, kata Ari.
“Dalam keadaan kemarau begini, ditambah banyak lalat, debu, dan kotoran yang beterbangan, yang menyebabkan kita juga lebih mudah untuk terserang infeksi saluran pernapasan, terutama bila mengkonsumsi minuman dingin,” ujar Ari, Kamis (23/8).
Untuk mencegah penyakit bawaan musim kemarau tersebut, Ari mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi konsumsi air dingin, serta makanan yang digoreng.
“Jangan lupa untuk mengusahakan tidur enam jam sehari dan banyak-banyak minum air putih bersih dengan suhu sedang. Ini membantu menjaga stamina tubuh,” imbau Ari. (Antara/sae)
di kutip dari kabar24.com
Post a Comment