Ada kabar gembira bagi para pecinta cokelat, teh, dan buah beri. Penelitian baru menemukan bahwa bahan-bahan alami dalam makanan tersebutmemiliki kemiripan yang mencolok dengan obat kimia yang banyak digunakan untuk memberikan suasana hati yang stabil atau penenang. Maka, bisa dikatakan teh, buah beri dan cokelat dan mungkin memiliki beberapa manfaat yang sama.
“Molekul dalam cokelat, berbagai buah dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 telah menunjukkan efek positif pada suasana hati. Pada gilirannya, penelitian kami menunjukkan bahwa beberapa komponen rasa yang umum digunakan secara struktural mirip dengan asam valproik, “kata pemimpin tim peneliti yang telah mempelajari efek dari rasa pada suasana hati, Karina Martinez-Mayorga seperti dilansir Health, Jumat (31/8).
Asam valproik adalah adalah senyawa kimia yang telah ditemukan penggunaan klinis sebagai antikonvulsan dan mood-menstabilkan obat, terutama dalam pengobatan epilepsi, gangguan bipolar, dan depresi. Hal ini juga digunakan untuk mengobati sakit kepala migrain dan skizofrenia.
Selain mampu melawan depresi, mengonsumsi cokelat dapat mengurangi risiko jangka panjang stroke. Seperti pada sebuah penelitian yang dilansir Dailymail, Jumat (31/8), pria yang mengonsumsi cokelat dalam jumlah cukup di setiap pekan, mengurangi risiko menderita stroke selama 10 tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang makan cokelat.
Sebanyak 37.103 pria Swedia yang berusia 49-75 mengambil bagian dalam studi ini. Hasilnya, pria yang mengonsumsi cokelat mengurangi risiko stroke sebanyak 17%. Penelitian sebelumnya, cokelat juga mampu mencegah diabetes, mengontrol tekanan darah dan melindungi jantung. Semua itu karena bahan tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan yang disebut flavonoid.
Dr. Susanna Larsson, dari Karolinska Institute di Stockholm yang memimpin penelitian terbaru, yang dilaporkan dalam jurnal Neurology, mengatakan bahwa efek menguntungkan dari konsumsi cokelat pada stroke karena terkait dengan flavonoid dalam cokelat.
“Flavonoid tampaknya memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular melalui antioksidan, anti-pembekuan dan anti-inflamasi. Ada juga kemungkinan bahwa flavonoid dalam cokelat dapat mengurangi kolesterol jahat dan mengurangi tekanan darah,” lanjut Susanna Larsson. (JIBI/aw)
di kutip dari kabar24.com
“Molekul dalam cokelat, berbagai buah dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 telah menunjukkan efek positif pada suasana hati. Pada gilirannya, penelitian kami menunjukkan bahwa beberapa komponen rasa yang umum digunakan secara struktural mirip dengan asam valproik, “kata pemimpin tim peneliti yang telah mempelajari efek dari rasa pada suasana hati, Karina Martinez-Mayorga seperti dilansir Health, Jumat (31/8).
Asam valproik adalah adalah senyawa kimia yang telah ditemukan penggunaan klinis sebagai antikonvulsan dan mood-menstabilkan obat, terutama dalam pengobatan epilepsi, gangguan bipolar, dan depresi. Hal ini juga digunakan untuk mengobati sakit kepala migrain dan skizofrenia.
Selain mampu melawan depresi, mengonsumsi cokelat dapat mengurangi risiko jangka panjang stroke. Seperti pada sebuah penelitian yang dilansir Dailymail, Jumat (31/8), pria yang mengonsumsi cokelat dalam jumlah cukup di setiap pekan, mengurangi risiko menderita stroke selama 10 tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang makan cokelat.
Sebanyak 37.103 pria Swedia yang berusia 49-75 mengambil bagian dalam studi ini. Hasilnya, pria yang mengonsumsi cokelat mengurangi risiko stroke sebanyak 17%. Penelitian sebelumnya, cokelat juga mampu mencegah diabetes, mengontrol tekanan darah dan melindungi jantung. Semua itu karena bahan tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan yang disebut flavonoid.
Dr. Susanna Larsson, dari Karolinska Institute di Stockholm yang memimpin penelitian terbaru, yang dilaporkan dalam jurnal Neurology, mengatakan bahwa efek menguntungkan dari konsumsi cokelat pada stroke karena terkait dengan flavonoid dalam cokelat.
“Flavonoid tampaknya memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular melalui antioksidan, anti-pembekuan dan anti-inflamasi. Ada juga kemungkinan bahwa flavonoid dalam cokelat dapat mengurangi kolesterol jahat dan mengurangi tekanan darah,” lanjut Susanna Larsson. (JIBI/aw)
di kutip dari kabar24.com
Post a Comment