Home » » Cacing Aneh Penghuni Dasar Laut

Cacing Aneh Penghuni Dasar Laut

Sebuah gundukan setinggi gedung dua lantai dan seluas satu blok kota ditemukan di dasar laut di lepas pantai barat California, Amerika Serikat. Gundukan yang berbentuk cukup aneh ini ditemukan saat para peneliti memetakan lantai dasar laut dari San Diego.

Penyelidikan lebih lanjut menemukan gundukan itu terbentuk akibat kebocoran gas metana dari dasar laut. Tak hanya gundukan aneh yang ditemukan para peneliti. Ratusan cacing dan kerang aneh juga ditemui di lokasi gundukan.

"Cacing dan kerang ini hidup dari bakteri simbiotik yang menguraikan gas metana," kata para peneliti Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego, yang mengambil sampel cacing dan kerang dari kedalaman 1.036 meter di bawah permukaan laut.

Cacing aneh berbentuk tabung itu disebut Siboglinid. Siboglinid tidak memiliki mulut dan sistem pencernaan. Cacing ini memperoleh makanan dari hubungan simbiosis dengan bakteri sulfida yang hidup dalam tubuhnya. Hal yang sama dilakukan kerang, yakni mendapatkan makanan dari bakteri pengurai metana yang hidup menempel di insang mereka.

Siboglinid ditemukan di lokasi sejauh 32 kilometer dari lepas pantai sebelah barat Del Mar, California. Lokasi ini berpusat pada zona sesar yang dikenal sebagai San Diego Trough Fault. Gas metana dalam jumlah besar ditemui di lokasi ini.

Metana adalah gas yang banyak terdapat di dalam kerak Bumi di dasar laut di sepanjang tepi benua. Sesar memungkinkan gas alam yang mudah terbakar ini merembes ke atas menuju dasar laut.

Lokasi sumber gas metana menjadi tempat yang penting bagi kehidupan dasar laut yang gelap. Untuk bertahan hidup, organisme multisel di lokasi ini--termasuk Siboglinid dan kerang--bersimbiosis dengan bakteri pemakan metana, mikroba yang berperan menjaga keseimbangan ekosistem dasar laut.

"Bentuk-bentuk baru kehidupan terus-menerus ditemukan dalam lingkungan ekosistem kemositetik ini," kata Alexis Pasulka, seorang ahli biologi kelautan Scripps sekaligus anggota ekspedisi penelitian, seperti dikutip Livescience, Jumat 27 Juli 2012.

Metana tergolong gas efek rumah kaca yang dapat memicu pemanasan global. Para peneliti belum sepenuhnya memahami jumlah gas metana yang merembes di dasar laut dan menyumbang tambahan karbon ke atmosfer. Namun, pada semua tepi benua, metana dalam bentuk hidrat metana beku berpotensi digunakan sebagai sumber energi masa depan. Di sepanjang pantai barat Amerika, rembesan metana diketahui ada di Oregon, Teluk California, dan Kosta Rika.



di kutip dari tempo.co
Share this :

Post a Comment

 
Support : IbeImam Website
Copyright © 2013. IBE IMAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Ibe Imam