Home » » Bukan Sulap, Pohon Jambu Berbuah Cengkeh

Bukan Sulap, Pohon Jambu Berbuah Cengkeh


Ini bukan sulap. Pohon jambu bisa berbuah cengkeh. Namun, ini merupakan hasil riset peneliti dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang, Sumatera Barat bernama Rasmi R.
 
“Teknologinya cukup sederhana, antara lain jambu yang sudah relatif besar dipotong dahannya, setelah bertunas muda langsung disambungkan dengan pucuk cengkeh. Setelah 21 hari entris akan menyatu, maka akan muncul sebatang cengkeh yang siap berbuah cengkeh,” katanya hari ini di Padang.

Menurut dia, penyambungan pohon jambu –yang dimanfaatkan sebagai batang bawah– itu dengan pucuk cengkeh, nantinya akan memproduksi cengkeh tanpa repot-repot menanam dari awal.
Sedangkan buah cengkeh sendiri, katanya, bernilai komersial karena merupakan salah satu komoditas non-migas berskala ekspor ketimbang buah jambu.

“Cengkeh atau `eugenia aromatica` merupakan tanaman yang berasal dari pulau Zanzibar ini pernah menjadi primadona pada hasil perkebunan di Indonesia,” katanya.
 

Tapi,  kini pamor cengkeh relatif menurun disebabkan monopoli tataniaga, kuota dan serangan hama atau penyakit tanaman.

Dikatakan, merosotnya komoditi cengkeh membuat penelitian terhadap komoditas itu juga menjadi tidak menarik, mulai dari budidaya, hama dan penyakit.

Hal ini, katanya lagi, juga dipengaruhi adanya kecenderungan penelitian dilakukan pada hal-hal terkini atau yang menjadi populer.

Sementara, tanaman jambu sendiri juga masuk genus eugenia dan famili eugenaceae. Genus ini memiliki banyak spesies seperti eugenia jambula (jambu ), eugenia sp (jambu keling) dan jambu air (eugenia sp. ), daun salam dan lainnya.
Setiap spesies ini mempunyai kelebihan dan keunikan tersendiri. Mulai dari ketahanan terhadap tekanan lingkungan, kemampuan adaptasi yang tinggi, ketahanan terhadap hama, penyakit serta pertumbuhan yang cepat.

“Sebagai dasar dalam ilmu budidaya tanaman dan ilmu Biologi menjelaskan bahwa tanaman yang satu genus bisa dilakukan penyambungan (enten ), tempelan (okulasi ), susuan dan lain-lain,” katanya.
Karena itu pilihan dalam melakukan rekayasa budidaya ini tergantung dengan keahlian yang dimiliki karena mempunyai kelemahan dan kelebihan tersendiri.

Sedangkan jambu yang paling tinggi daya tahannya adalah jambu keling, yang buahnya berwarna hitam kalau sudah tua yang ukurannya sebesar ibu jari tangan.
 
“Tanaman ini banyak tumbuh di daerah padang alang-alang Kabupaten Solok, walau sudah puluhan kali terbakar di bawahnya dia tetap hidup dan batangnya relatif besar. Kalau jambu air juga cukup banyak tumbuh liar di lereng tebing, tepi sungai, dan Ngarai Sianok Bukittinggi,”tambah Rasmi.


di kutip dari kabar24.com
Share this :

Post a Comment

 
Support : IbeImam Website
Copyright © 2013. IBE IMAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Powered by Ibe Imam