Meminum pil tidur untuk mengatasi susah tidur atau insomnia ternyata hanya akan memperparah keadaan.
Menurut sebuah penelitian, 80% dari mereka yang menderita insomnia sebenarnya memiliki beberapa masalah, diantaranya penyakit jantung, depresi, asma, dan risiko kesehatan lainnya.
Sehingga dengan meminum pil tidur tidak akan mengatasi penyebab utama insomnia.
Namun penggunaan pil tidur untuk penderita insomnia juga mengalami peningkatan. Berdasarkan polling yang dilakukan kepada 20.000 orang dewasa di Inggris, misalnya, menemukan bahwa setengah dari responden yang menggunakan pil tidur, tetap memiliki insomnia lebih dari sepuluh tahun.
Profesor Colin Espie, pendiri The Sleep Centre di Universitas Glasgow, menjelaskan bahwa pil tidur hanya membuat Anda tertidur, tapi bukan tidur yang nyenyak dan alami. “Sehingga makin lama Anda menggunakannya, maka rasanya akan lebih parah,” katanya.
Sementara itu, menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keunggulan Klinis, hanya merekomendasikan pil tidur setelah semua perawatan bebas obat telah dicoba.
Pil tidur, menurut Profesor Espie, juga memiliki efek samping yang cukup negatif. “Tingkat konsentrasi di siang hari bagi orang yang minum pil tidur biasanya akan berkurang sekitar sepertiganya. Selain itu, gejala kelelahan juga meningkat 25%,” jelasnya.
Insomnia bisa disebabkan oleh stres atau gejala penyakit lainnya. Sebelum mengatasi insomnia, kata Profesor Espoe, seharusnya dicari lebih dulu apa yang menyebabkan insomnia itu, karena setiap orang memiliki pemicu yang berbeda.
di kutip dari kabar24.com
Menurut sebuah penelitian, 80% dari mereka yang menderita insomnia sebenarnya memiliki beberapa masalah, diantaranya penyakit jantung, depresi, asma, dan risiko kesehatan lainnya.
Sehingga dengan meminum pil tidur tidak akan mengatasi penyebab utama insomnia.
Namun penggunaan pil tidur untuk penderita insomnia juga mengalami peningkatan. Berdasarkan polling yang dilakukan kepada 20.000 orang dewasa di Inggris, misalnya, menemukan bahwa setengah dari responden yang menggunakan pil tidur, tetap memiliki insomnia lebih dari sepuluh tahun.
Profesor Colin Espie, pendiri The Sleep Centre di Universitas Glasgow, menjelaskan bahwa pil tidur hanya membuat Anda tertidur, tapi bukan tidur yang nyenyak dan alami. “Sehingga makin lama Anda menggunakannya, maka rasanya akan lebih parah,” katanya.
Sementara itu, menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keunggulan Klinis, hanya merekomendasikan pil tidur setelah semua perawatan bebas obat telah dicoba.
Pil tidur, menurut Profesor Espie, juga memiliki efek samping yang cukup negatif. “Tingkat konsentrasi di siang hari bagi orang yang minum pil tidur biasanya akan berkurang sekitar sepertiganya. Selain itu, gejala kelelahan juga meningkat 25%,” jelasnya.
Insomnia bisa disebabkan oleh stres atau gejala penyakit lainnya. Sebelum mengatasi insomnia, kata Profesor Espoe, seharusnya dicari lebih dulu apa yang menyebabkan insomnia itu, karena setiap orang memiliki pemicu yang berbeda.
di kutip dari kabar24.com
Post a Comment